
Tak Hanya Batik, Yuk Kenali Wisata Sejarah di Ibukota Kabupaten Pekalongan
Mungkin sebagian besar orang akan berkata batik ketika pertama kali mendengar Pekalongan. Namun, siapa sangka ibukota Kabupaten Pekalongan juga memiliki banyak wisata sejarah yang luar biasa dan sangat direkomendasikan untuk anda kunjungi. Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini.
Menjelajah Sejarah Pekalongan Melalui Wisata Sejarah
- Gedung Bakorwil
Gedung ini dibangun pada tahun 1850 pada masa van der ep atau Residen Pekalongan dan memerlukan waktu selama 3 tahun. Gedung ini memiliki 4 buah kamar dan salah satunya tidak diperbolehkan untuk dibuka oleh siapapun hingga saat ini. Di sini, anda akan menemui pajangan foto-foto dari Residen Pekalongan dari awal hingga akhir.
- Rumah Tahanan (Benteng Belanda)
Benteng ini didirikan pada tahun 1753 oleh Pemerintahan Belanda sebagai tempat penyimpanan senjata. Usia benteng ini lebih tua dari Benteng Vredeburg di Yogyakarta dan pada masa Pemerintahan Jepang, benten ini juga digunakan untuk menyimpan senjata. Benteng ini juga menjadi salah satu simbol di logo Pekalongan.
- Jembatan Loji
Jembatan Loji merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang didirikan pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda. Jembatan ini membentang di atas Kali Loji dengan panjang 90 meter dan terletak di depan Benteng VOC yang pada jaman dahulu merupakan kantor niaga kolonial Belanda.
Meskipun tidak begitu dikenal wisatawan, namun bangunan-bangunan bersejarah ini merekam sejarah Indonesia, khususnya di Kabupaten Pekalongan pada jaman dahulu. Hingga saat ini, bangunan ini masih terawat dengan baik dan menjadi saksi bisu perjalanan Pekalongan.