Fauna Ellis Uri  

Panduan Cara Ternak Ikan Lele Mulai Memilih Bibit Hingga Panen

Cara ternak ikan lele di sini akan dikhususkan dengan metode kolam terpal. Tujuannya agar ulasannya lebih terfokus. Sehingga untuk Anda yang sebelumnya belum memiliki pengalaman sama sekali bisa lebih mudah memahaminya.

Budidaya ikan lele tergolong mudah dipraktikkan. Apalagi ikan lele dikenal jenis ikan yang tahan banting. Meskipun demikian, lele dikenal jenis ikan kanibal. Oleh sebab itu perlu tindakan khusus agar tidak terjadi saling makan antar ikan lele.

Nah, untuk Anda yang ada niatan ingin budidaya ikan lele, segera mantapkan niat Anda. Apalagi ternak lele dikenal mampu memberikan keuntungan yang besar. Sama halnya dengan berbagai ide bisnis ternak hewan yang sering diulas di zonaternak.com.

Memilih Benih Ikan Lele Unggulan

Setelah kolam terpal selesai dibuat, kini saatnya melakukan tahapan berikutnya. Yakni memilih bibit ikan lele unggulan. Dalam hal ini akan lebih baik jika bibit lele yang akan ditebarkan adalah yang secara ukuran sudah cukup besar. Pilih benih ikan lele berukuran 2 hingga 8 cm. Sementara itu padat penebarannya adalah 150 hingga 200 ekor/M2.

Ingat, jangan langsung menebar bibit lele. Jika langsung ditebar, dikhawatirkan lele akan mengalami stres. Sebaiknya lakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Yakni dengan merendam bibit lele yang masih ada di dalam plastik ke dalam kolam selama beberapa menit.

Barulah setelah itu Anda buka plastiknya. Bibit ikan lele akan keluar satu persatu dari dalam plastik. Selain melakukan tindakan tersebut, ada tindakan tambahan agar benih lele yang sudah ditebar tidak mengalami stres. Caranya adalah dengan menyiramkan larutan garam dapur krosok ke dalam kolam. Siramkan maksimal 300 gr/M3 air kolam.

Pakan Ikan Lele Berdasarkan Umur

Setelah benih lele ditaburkan, hal penting berikutnya yang harus diperhatikan adalah cara pemberian pakan. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan tiga kali sehari. Pagi, siang, dan sore hari menjelang petang.

Pada minggu pertama sampai minggu ketiga, disarankan untuk memberi pakan butiran yang berukuran kecil. Barulah setelah minggu ketiga secara bertahap diberi butiran pakan lele dengan ukuran yang lebih besar.

Pengaturan Air pada Kolam Terpal

Ketinggian air pada kolam terpal pun harus dinaikkan secara bertahap. Kenaikannya disesuaikan dengan pertumbuhan lele. Untuk sebulan pertama tinggi air kolam adalah 50 cm. Setelah itu naikkan kembali 10 cm setiap dua minggu sekali. Naikkan terus hingga maksimal ketinggian air 70 atau 80 cm sampai masa panen lele tiba.

Air pada kolam terpal umumnya tergenang. Penambahan air hanya dilakukan ketika debit air kurang dari batas maksimal. Artinya menjaga air pada batas maksimal adalah hal yang harus selalu Anda lakukan.

Artinya jika air berkurang Anda harus menambahnya. Namun jika air melampaui batas maksimal maka harus dikurangi. Dikarenakan pergantian air pada kolam terpal terbilang cukup minim, maka disarankan untuk memberikan probiotik pengurai secara berkala.

Berikan probiotik pengurai pada air kolam setiap dua minggu sekali. Dengan demikian, kualitas air di dalam kolam akan tetap terjaga kualitasnya. Hal ini dikarenakan probiotik ini memiliki kemampuan untuk menguraikan zat beracun yang berasal dari kotoran lele dan sisi pakan lele.

Selain itu tindakan ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan plankton yang ada di dalam kolam. Tindakan ini juga dimaksudkan untuk menghambat pertumbuhan microba pathogen.

Waktu Panen Ikan Lele

Untuk waktu panennya sendiri idealnya sudah bisa dilakukan setelah tiga bulan. Sebab rata-rata ikan lele sudah memiliki bobot 150 hingga 180 gram. Bobot ikan lele yang sudah siap dijual di pasaran.

Cara panen ternak lele kolam terpal ini terbilang cukup mudah dan cepat. Sebab Anda tinggal menyedot air yang ada di dalam kolam. Dengan ketinggian air 20 cm, ikan lele siap panen tinggal dipindahkan ke wadah untuk kemudian dijual. Bagaimana, mudah sekali kan cara ternak ikan lele kolam terpal?